Alhamdulillah perjuangan selama menempuh S-1 selama empat
tahun alias 8 semester terbayarkan dengan moment saat ini. Perjalanan panjang
saat meraih wisuda ini penuh dengan perjuangan keras, terutama saat mengerjakan
skripsi perjuangan keras melawan rasa malas yang melanda. Memang saat mata kuliah pokok ditempuh bersama
teman-teman bisa dirasakan bareng suka dan duka. Program matakuliah bisa
berjalan bersamaan walaupun selisih nilaipun ada (itu faktor X dari nilai UTS ,
UAS dan tugas individu). Tapi itu semua berjalan secara sistematis saat
menempuh mata kuliah tersebut.
Dimanakah perjuangan keras kuliah itu dimulai? Saat TA atau
skripsi menghampirinya. Bisa saya
namakan itu adalah matakuliah mandiri , kenapa bisa mandiri? Karena hampir
keseluruhan dikerjakan secara mandiri dan perjuangan keras melawan rasa malas,
takut menghadapi dosen pembimbing, dkk pasti semua pernah merasakannya.
Skripsi bagiku bisa dikatakan MAIN JUDI .
Alasannya dimulai saat mencari dosen pembimbing. Ada mahasiswa
dan dosen yang sudah janjian sebelum matakuliah terprogram (booking). Ada juga
mahasiswa yang pasrah dapet dosen pembimbing siapa aja entah itu mudah atau
susah.
Terkadang apa yang susah belum tentuh susah , dan apa yang
mudah belum tentu mudah juga dalam menjalankan bimbingan. Bisa diambil contoh
adalah saya. Saya termasuk mendapatkan dosen pembimbing HOROR menurut
teman-teman saya. Tapi ternyata yang HOROR itu belum tentu mempersulit saya
dalam mengerjakan skripsi, malah memberikan keleluasaan yang saya dapatkan
dibandingkan teman-teman saya. Ada juga kenapa mereka dikatakan HOROR karena
gelar yang disandang oleh dosen pembimbing. Tapi tidak semua Dosen yang
berpangkat tinggi akan mempersulit dalam menjalankan program skripsi. Nah itu
yang dinamakan untung-untungan dan Rezekinya. Jadi seperti main judi yang belum
tentu menang dan belum tentu kalah (belum tentu susah dan belum tentu mudah) .
bedanya skripsi dan judi yang paling besar adalah USAHA. Yah usaha melawan rasa
malas, rasa ingin online, dan rasa yang lainnya.
Kembali kejudul yaitu wisuda Indonesia.
Saya sangat senang ketika akan diwisuda , tapi entah
persiapan wisuda di indonesia mengapa terlalu rempong terutama pada pihak
wanita. Seperti ribet banget mau nikah aja. Dimulai dari kebaya, make up, hair
do hingga jilbab dan sepatu/ sandal yang digunakan. Sedangkan pada pihak
laki-laki sangat simple sekali , pokoknya gak ribet kaya wanita.
Dibandingkan wisuda di luar negeri , satu bulan lalu ada
kakak kelas diwisuda di luar negeri S-2 pakaiannya simple banget dan gaya
rambutnya. Semua teman-temannya natural banget gak kaya di sini, yang
sanggulan, yang kebayaan, yang jilbabnya. Beda jauh dengan diluar sana.
Tapi karena adat ya saya mengikuti saja lah. Berikut ini
prepare saya, semoga dapat bermanfaat .
1. KEBAYA
Saya sangat tidak suka pake kebaya saat wisuda NORAK seperti
aksesoris payet kaya mau mantenan. Entah dipikiran saya pake baju itu belum
saatnya bagi saya dan tidak pantas saya pake di acara wisuda. Nanti suatu saat
saya past pake kebaya begituan, tapi tidak untuk acara wisuda ya :-D .selain
itu pake kebaya yang ada brukat udah sering dipake pas kemarin ada acara
hajatan dirumah, jadi saya mau mencari yang berbeda. Karena bingung gak ada
referensi kebaya apa yang simple ya saya coba cari di google. Hasilnya kebaya
lagi ngetren itu kebaya encim (kebaya betawi). Saya survei di toko di kota saya
, dan hasilnya adalah para mbak-mbak SPG malah tanya kebeya encim itu apa,
hadeh…. Dan saya muter-muter ditoko lainnya dan gak punya motif gituan. Bingung sendiri deh,
dan apakah saya akan menjait di penjait saja y.. Tapi ongkos juga lebih
membludak jika merancang sendiri. Mencoba sabar siapa tau ada toko online yang
jual dan hasilnya ada yang jual secara online. Tapi saya kurang puas klo beli
baju hanya lewat gambar apalagi moment seperti ini saya agak takut gak sesuai
pict.
Sabar….sabar…sabar…. ibu dan ayah saya ada acara di Jakarta.
Kesempatan ini saya ikut saja buat cari kebaya dan alhamdulillah dapet dan kualitas dan bahannya bagus J selain itu kebaya ini
bisa dipake acara yang resmi lainnya seperti kondangan nikahan atau acara
lainnya. Jadi lebih bermanfaat bisa dipake pas ada acara lain daripada pake
kebaya yang banyak payetnya atau brukat lebih terbatas moment mau pakenya.
2. RIAS
“Di …kamu rias dimana?”
“BELUM NYARI”
Ya itu sepenggal SMS dengan teman saat di Jakarta saya belum
sempet mikir mau rias dimana. Setelah saya pulang dari Jakarta sempet bingung.
Make up sendiri apa mau ke salon. Akhirnya saya manfaatkan google mencari rias
bagus di surabaya dengan buget terbatas tapi hasil maksimal J. Sempet saya
banding-bandingkan hasil riasan dari google. Rata-rata harganya sama untuk
rias, tapi yang membedakan hasilnya. Ada yang makeover hasilnya seperti berbeda
dengan wajahnya jauhhhh banget. Ada juga yang simple tapi baguss banget.
Akhirnya aku jatuhkan pilihannya di RIAS JILBAB SUROBOYO (FB)
. Yang aku sukai hasilnya memang
maksimal (ini masih liat di foto FB). Apalagi mbak-mbaknya bisa dateng
ke tempat lo tapi minimal 2. Aghh ntar klo nikah pengen mbaknya yang rias :p
Tapi sebelum rias sekarang dah rempong apakah rambut saya
ini ditata sanggul apa hair do. Saya tidak suka di sanggul kesannya pipi saya
kelihatan bundar :p, dan sekarang rempong mau di hair do model gimana ya.
Pengennya kaya anisa pohan simple tapi tetep cantik :D
Untuk hasilnya aku share aja ya klo dah hari H J
3. FOTO WISUDA
Aku tidak suka foto di buku-buku cz itu bukan buku asli,
Cuma gambar doank. Apalagi itu bukan bukuku kuliah :p
Semoga saja saat hari H ada stand foto yang BEDA dan konsepnya
BEDA. Tapi saat saya ambil toga dan ada pihak jasa foto yang nyamperin saya.
Mereka menawarkan discont jika saya DP saat itu juga . karena saya bukan orang
yang gampang terpengaruh, saya liat-liat dulu hasil jepretannya. Menurutku c
biasa aja dan backgroundnya biasa. Saya tanya apakah ada konsep yang selain
mereka tampilkan jawabannya malah gak ada. Sempet sedih juga,apakah saya harus
ke studio xxxxx untuk foto keluarga. Tapi mahal nieh sekali jepret 350K . tapi
hasilnya mang BUAGUUUUSSS.
Sekian dulu ya ceritanya, nanti disambung lagi J