badge

Saturday 12 July 2014

SM-3T angkatan ke 4 ini pilahanku


Setelah mencapai gonjangan batin yang hebat setelah terjun dari dunia pendidikan, rasanya ada sesuatu yang kurang. Mengajar bagi orang yang benar-benar butuh pertolongan saya. berbagi ilmu dengan sesama dan mencerdaskan bangsa. Program SM-3T telah dibuka bulan mei tanggal 20 Juni 2014, dan saya mendapatkan restu orang tua untuk mengikutinya. Saya bulatkan tekat untuk mengikutinya, meluruskan niat ikut ini bukan karena janji PPG yang gratis atau Travelling gratis, tapi ingin berbagi ilmu terhadap sesama, ingin mensyukuri hidup ini karena telah terlahir dan disekolahkan orang tua hingga jenjang perguruan tinggi.

Ketika saya melamar di perusahaan yang notabennya gaji besar dibandingkan menjadi guru hororer; ada rasa kurang bersyukur jika memikirkan itu kembali dimana saya kurang mensyukuri apa yang saya peroleh. Padahal ayah dan ibu berjuang keras ingin menjadikan anaknya seorang guru dan hanya merestuinya menjadi guru, tersenyum lepas ketika mengantarkan putrinya di gedung UNESA saat wisuda, kok ya saya setelah lulus memporak porandakan ilmu yang saya peroleh dengan mengikuti hawa nafsu saya ingin mencari duit yang layak daripada menjadi guru.

Memang tidak banyak teman saya yang akhirnya terjun menjadi seorang karyawan di perusahaan yang bisa menggaji layak dengan menanggalkan tridarma keguruannya. Hidup memang butuh uang, tapi menurut saya itu kurang bersyukur.

Saya buang nafsu saya mencari pekerjaan itu kembali dan kembali kepada ilmu yang saya peroleh di bidang pendidikan. Pesan orang tua saya hanya ingin saya tidak meninggalkan ilmu yang diperoleh walaupun saya menjadi seorang penggusaha, tapi jangan meninggalkan mengajar. Gonjangan hebat itulah akhirnya aku tersadar bahwa selama ini saya kurang bersyukur apa yang saya peroleh.

Ketika saya terjun dan mengajar sejak Januari 2014 hingga sekarang, saya menemukan keasyikan dalam mengajar. Walau banyak teman yang memandang rendah pilihan saya menjadi seorang pendidik belum PNS, tapi saya balikkan kembali ke diri saya sendiri. "Allah tidak pernah merendahkan suatu kaumnya kerena pekerjaannya, tetapi yang Allah pandang adalah iman, amalan dan hatinya". Kata-kata itu yang saya pegang hingga sekarang. Rejeki Allah itu bukan uang semata, tetapi diberikan hidup adalah rejeki terbesar yang harus disyukuri.

Ketika saya memandang keatas, ternyata kepuasan batin itu tidak pernah ada habisnya, dan berusaha merendah. Melalui SM-3T semoga saya bisa menjadi orang yang lebih pandai bersyukur tentang hidup, lebih mengindahkan hidup ini dengan ilmu yang bermanfaat dan berbagi kepada sesama. Ketika nyawa saya ditiupkan ke dunia, saya tidak bisa memilih ditempat mana saya dilahirkan, sama seperti mereka yang kekurangan pendidikan dan ekonomi. Mereka seandainya bisa memilih pasti tidak ingin menjadi seperti itu. Tapi Allah Maha mengetahui segalanya, dan mengajarkan bersyukur dan berbagi dalam segala kondisi .








Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment