badge

Thursday 17 September 2015

Perjalanan Laporan Akhir Tahun SM-3T | Edisi Malang (Bagian I)

Pagi ini, saya lagi bersemangat untuk menulis cerita di Blog. Banyak ide dan cerita yang terkadang hanya disiarkan dikepala tapi susah sekali untuk menuangkan dalam bentuk tulisan.
Spirit yang membara dan akhirnya harus disegerakan.

Setelah sebulan kepulangan di Tanah Jawa, pihak LPTK memberikan batas toleransi untuk mengumpulkan laporan akhir tahun hingga 15 September 2015. Berhubung laptop masih sekarat karena LCD retak akibat kelalaian saya saat di tempat tugas, akhirnya membuat saya menunda untuk mengerjakan hingga laptop kembali ke semula.
Dibantu Mas Yanuar dalam mengurusi laptop, ternyata LCD yang rusak harus diganti dengan LCD yang baru dan habis 600 ribu. (LCD Asus EE PC). Terimakasih atas bantuannya apalagi sampai detik ini masih ngutang :-D. 

LCD baru dan mulus 

Yes, akhirnya laptop sudah bisa dipakai dan semangat bekerja.
Tapi apa daya, rasa malas kadang melanda dalam perjalanan menuju final laporan.

"Power of KEPEPET" istilah ini saya adaptasi dari teman , dan  akhirnya berjalan juga sampai rela lembur dan bergadang dengan serius mengerjakan di detik-detik akhir pengumpulan.
Semula punya rencana sebelum hari sabtu harus selesai, ternyata saat berangkat ke Malang harus membawa pekerjaan. 
Sabtu, 12 September 2015 Perjalanan Nganjuk-Surabaya via Malang dengan rencana semula berangkat pukul 7.00 WIB  eh....yang jemput molor sampai jam 10.00 WIB.

Panas-panas menuju Malang menaiki sepeda motor dan melihat pemandangan hutan yang kering-kerontang.
Lama gak naik motor, pas dibonceng pantat jadi pegel, dan mampir sejenak di Pujon untuk istirahat di Omah Kayu. Dengar-dengar lagi HITS tempat wisata ini, dan ajang selfie anak gaul gitu di Instagram/Path.
Karena penasaran seperti apa, akhirnya kesana juga. Jalanan yang cukup menanjak dan curam harus berhati-hati apalagi jika musim hujan.

Bayar karcis 5000/orang, tempat wisata ini di kelola dinas Kehutanan lho.Sampai disana narsis dulu hahha


Iconnya Omah Kayu 
Karena musim kemarau, tanah terlihat kering sekali dan debu berterbangan kema-mana. Pengunjung saat itu sangat ramai, dan dipenuhi aura anak muda.

Saat berjalan ke tujuan utama yaitu OMAH. ternyata apa yang terjadi.
Papan informasi di depan pagar
Yup...saya tidak beruntung sekali untuk melihat Omah Kayu. 
Kalau begitu harusnya petugas memberikan informasi di depan pembelian tiket agar wisatawan tidak kecewa. Untuk mengobati kekecewaan saya menikmati pemandangan disekitarnya, melihat kota Batu dan Malang dari atas bukit dengan ditemani teriknya matahari.
Paralayang 

Kota Malang dan Batu dari ketinggian 
Kami melanjutkan perjalanan ke Kota Malang setelah beristirahat sejenak dan menuju di Keladai Mie Tomcat di dekat Kampus Malang Kucecwara. Hari ini merupakan pembukaan perdana yang sebelumnya tempayt makan ini berada di Jalan Soekarno-Hatta, Malang

Tomcat yang baru 

Istirahat sejenak sambil silaturahmi dengan teman-teman disini, sekalian pembagian harta gono-gini batu Raja Ampat hhe dan berakhir mengerjakan laporan lagi dari Sore hingga pukul 19.00 WIB Alhamdulillah Finish :-)....MERDEKA ....................!!!!!!!!!!!
Besok pagi lanjut proses ke Percetakan untuk Print, Soft Cover dan Burning dan melanjutkan agenda jalan jalan dulu sebelum menuju kota Pahlawan .


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment